Back, setelah menghilang sejenak. Duduk di sebuah coffee shop favoritku dulu, menikmati lantunan instrumental yang menenangkan hati ditemani dengan es kopi yang menyejukkan pikiran. Jari jemariku sudah siap untuk menuangkan hal yang ada di dalam pikiranku. Mulai bertekad untuk menulis hal-hal kecil yang muncul dalam hidupku.
24. Ya, Aku 24. Perjalanan yang semakin sulit sudah mulai memasuki kehidupan. Semakin banyak hal yang harus dipikirkan, semakin banyak kesibukan yang terkadang membuatku, lelah. Lingkaran pertemanan yang semakin mengecil, mulai menarik diri dari lautan manusia yang ada. Mulai bersikap “masa bodoh” dengan hal-hal yang terjadi di sekitar. Mulai berpikir apa yang akan kulakukan di dalam kehidupan ini. Egois? Mungkin.
Hal yang paling berbeda dengan sebelumnya adalah waktu. Keseharian, rutinitas yang selalu sama setiap harinya. Detik kehidupan yang selalu berjalan maju, namun tidak dengan kehidupanku. Waktu berjalan dengan cepat, yang terkadang, tidak sejalan dengan kecepatan langkah kaki. Mencoba untuk tidak melihat ke belakang, waktu dimana kehidupan terjadi begitu saja, tanpa hal yang perlu direncanakan. Namun sekarang adalah sekarang. Mencoba untuk menikmati setiap detik waktu yang berjalan. Mulai merencanakan, kemana aku harus berjalan.
Future, momok yang selalu muncul akhir-akhir ini. Mulai berpikir, dimana kaki ini akan berpijak dalam beberapa tahun ke depan? Hal apa yang akan kulakukan? Siapa orang yang akan bersamaku di masa depan? Mungkin ini terdengar konyol, namun kurasa ini adalah momok yang akan muncul di setiap orang. Haruskah ku cemas dengan apa yang akan terjadi di depan? Apa yang harus kupersiapkan?
Pernah terlintas sesekali, di kepalaku, untuk menghirup oksigen yang berbeda. Berbaring di rerumputan nan hijau, ditemani suara jangkrik di malam hari. Menginjakkan kaki di sebuah kota kecil dengan orang-orang yang tidak peduli dengan apapun yang kau lakukan. Menjalani kehidupan tanpa gangguan dari apapun. Menjadi seseorang yang baru, memulai kehidupan baru, di suasana yang baru, dengan orang yang baru pula. Menjauh dari segala hal yang ada saat ini.
Sulit. Ragu. Aku tau. Meninggalkan segala hal yang ada saat ini, memulai cerita yang baru. Menutup buku lama yang telah kutulis selama 24 tahun ini, mencoba untuk menulis di lembaran buku baru yang kosong. Pergi dari segala hal yang ada saat ini, meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan. Akankah Aku bertahan di buku yang baru nanti? Akankah Aku mendapatkan kehidupan yang kuinginkan? Akankah Aku mampu menulis cerita yang kuinginkan? Ya, ketidakpastianlah yang menjadi momok ku nanti. Namun, bukankah itu kehidupan? Penuh dengan ketidakpastian.
“Now is now, future is uncertainty”
Mulai overthinking dia ternyata. Sini di sini masih banyak jangkrik.😂😂😂
ReplyDeleteTulisan yang menginspirasi
ReplyDeleteNamanya juga hidup, yuk bisa yuk jalanin. Jangan sering sering overthinking ihhh
ReplyDeleteTerkadang kita hidup di luar ekspetasi yg kita inginkan, dalam kehidupan memang byk ketidakpastian, tapi 1 yg pasti , hanya diri kita sendiri yang dapat mewujudkan apapun langkah yang akan kita ambil, pikiran mulai membawa ke angan - angan , walau ketidakpastian tetap ada , percaya lah Tuhan selalu beserta mu, jika sudah matang pikiranmu, lakukan, jalankan, wujudkan, apapun itu, aku tetap akan mendukungmu … 😊
ReplyDeleteMisteri kehidupan
ReplyDeleteLive in the present, and get yourself ready for great yet uncertain future…
ReplyDelete